Isu Bebas BPA Beredar di Medsos, Ini Analisis Pegiat Literasi

jpnn.com, JAKARTA - Air minum dalam kemasan (AMDK) bebas BPA masih jadi polemik di kalangan masyarakat Di media sosial (medsos) juga ikut membahasnya.
Salah satu akun di Twitter John Sitorus@Mudik7 dalam cuitannya mengatakan kalau melihat isu bahaya BPA pada galon guna ulang, ini cuma perang dagang perusahaan galon sekali pakai versus galon guna ulang.
Dia mencurigai perang dagang ini mulai masuk mengintervensi regulator untuk mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan perusahaan tertentu.
“Dalam hal ini BPOM RI diintervensi untuk endorse kebijakan pelabelan BPA galon polikarbonat,” ucapnya.
Pegiat Literasi yang juga Co-founder REDAXI (Indonesian Antihoax Education Volunteers) Astari Yanuarti melihat serangan negatif BPA galon guna ulang berbahan polikarbonat yang dilakukan buzzer lebih digiring ke arah Twitwar atau perang opini di Twitter.
Pemilihan topiknya juga sengaja dibuat oleh sekelompok pihak seperti buzzer/influencer untuk isu-isu yang sudah dipesan.
“Twitwar bisa berulang, terutama jika topiknya memang sengaja diciptakan seperti topik galon BPA ini,” ujar Astari Yanuarti dalam keterangannya dikutip Minggu (18/6).
Menurutnya, secara umum, salah satu karakter penyebaran hoaks adalah daur ulang isu yang serupa.
Isu air minum dalam kemasan bebas BPA ramai dibahas di medsos, Ini analisis pegiat literasi
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh