Isu Bjorka Retas Data Jokowi, BSSN Gandeng Bareskrim dan Langsung Validasi Istana

Untuk itu, BSSN memberikan dukungan teknis dan meminta seluruh PSE untuk memastikan keamanan sistem elektronik di lingkungan masing-masing sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019.
Seperti diketahui, peretas yang mengatasnamakan diri sebagai Bjorka mengeklaim telah membobol keamanan siber milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengaku telah mendapatkan mendapatkan 679.180 surat penting dan rahasia milik presiden.
Informasi tersebut viral di Twitter melalui akun @darktracer_int yang mengunggah tulisan berjudul 'Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K'.
Bjorka menyebut surat dan dokumen itu adalah transaksi pada 2019-2021 dan salah satunya berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Dia bahkan mengancam bakal menyebarkan seluruh data penting milik Jokowi tersebut.
Lewat unggahan pada Jumat (9/9) malam tersebut, nama Bjorka pun sempat menjadi topik utama di Twitter. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BSSN menyatakan langkah ini diambil menyikapi dugaan insiden kebocoran data yang terjadi pada beberapa Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah