Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya

Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
Pakar hukum persaingan usaha Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Ningrum Natasya Sirait menilai bahwa terdapat unsur persaingan usaha dalam peraturan pelabelan BPA. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Isu Bisphenol A (BPA) dalam galon polikarbonat terus ramai menjadi perbincangan publik, termasuk di dunia maya.

Belakangan, warga jagad maya menertawakan pernyataan yang menyebut bahwa bahaya BPA bukan persaingan usaha.

Sebagaimana percakapan netizen yang ditangkap dalam akun @Unexplnd Instagram mendapati bahwa warga tidak percaya apabila isu BPA yang ramai ini bukan persaingan usaha.

Mereka beralasan bahwa isu ini baru ramai muncul ke publik setelah kemunculan salah satu produk AMDK tertentu.

"Lah wong ketara banget perang dagangnya toh, kalo bahaya kenapa galonnya enggak ditarik aja dan sudah muncul dari 40 tahun yang lalu dan aman-aman saja enggak ada masalah, apalagi sampai mandul gara-gara minum air galon isi ulang..hmmmmm aya aya waee," kata pemilik akun @aditjatni berkomentar.

Tanggapan @aditjatni pun memicu perbincangan pengguna media sosial lain. Akun @ryanhrwj misalnya yang mempertanyakan alasan @aditjatni tidak percaya isu BPA merupakan persaingan usaha.

"Karena saya percaya fakta lapangan, selama hidup belum pernah temukan atau denger di sekitar saya orang mandul gara-gara minum air galon, kalo minum sama galon-galonnya baru dah tuh bisa mandul, modar juga bisa," jawab @aditjatni sambil tertawa.

Pengguna lain @misterifky bahkan menduga bahwa isu ini merupakan pesanan dari salah satu produk AMDK terkemuka di Indonesia.

Isu Bisphenol A (BPA) dalam galon polikarbonat terus ramai menjadi perbincangan publik, termasuk di dunia maya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News