Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya

Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
Pakar hukum persaingan usaha Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Ningrum Natasya Sirait menilai bahwa terdapat unsur persaingan usaha dalam peraturan pelabelan BPA. Foto: source for jpnn

Dia beralasan bahwa selama ini informasi yang beredar hanya terkait bahaya BPA dalam galon PC padahal zat kimia berada di dalam semua bahan plastik.

"Galon guna ulang (PC) bisa menghasilkan BPA sementara Galon sekali pakai (PET) bisa menghasilkan etilen glikol, kedua-duanya ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Kalo mau fair bahas dua-duanya, bahas juga bahayanya bahan PET ini gimana. Kalo berat sebelah gini ma jelas pesenan Le Minerale," tegasnya.

BPOM telah mengeluarkan peraturan Nomor 6 Tahun 2024 tentang labelisasi kemasan pangan berkaitan dengan BPA. Meski demikian, aturan tersebut dipandang berat sebelah karena menguntungkan pihak tertentu karena hanya mengatur satu jenis galon saja.

Pakar hukum persaingan usaha Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Ningrum Natasya Sirait menilai bahwa terdapat unsur persaingan usaha dalam peraturan pelabelan BPA. Menurutnya, kalau dari segi persaingan usaha, apapun yang menimbulkan biaya tentu akan menjadi beban suatu industri.

"Semua peraturan yang menimbulkan dampak pada meningkatnya biaya produksi seperti pelabelan BPA ini pasti berdampak pada konsumen dan itu perlu menjadi pertimbangan," kata Prof Ningrum beberapa waktu lalu.

Guru Besar Fakultas Hukum USU juga mempertanyakan apakah BPOM sudah mengukur dampak dari regulatory impact assessment dari pelabelan BPA itu. Menurutnya, kebijakan ini jelas akan menjadi satu level beban yang akan dihadapi pelaku usaha yang memproduksi produk terkait.

"Kalau BPOM mengatakan produk itu merusak kesehatan masyarakat, saya mau tanya ada buktinya tidak di masyarakat. Jangan-jangan asal ngomong saja mereka itu. Makanya banyak orang yang ribut karena isu ini," tegasnya.(ray/jpnn)

Isu Bisphenol A (BPA) dalam galon polikarbonat terus ramai menjadi perbincangan publik, termasuk di dunia maya.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News