Isu Keamanan, Dokter Dievakuasi
Sabtu, 16 Januari 2010 – 20:54 WIB
PORT-AU-PRINCE - Begitulah keadaan yang kerap hadir di daerah bencana. Ada saja masalah susulan yang muncul. Seperti di Haiti belakangan misalnya, di mana isu keamanan mulai terasa cukup mengganggu, bahkan sampai memaksa sejumlah dokter yang seharusnya bekerja membantu para korban di rumah sakit setempat, harus meninggalkan posnya. Gupta sendiri merupakan satu-satunya dokter yang tersisa di lokasi itu, pada Jumat (15/1) malam. Dia bertahan di sana bersama sebanyak 25 orang korban gempa, yang sebagian besar di antaranya berada dalam kondisi kritis. Gupta mengaku bisa berusaha menangani kebutuhan para pasien tersebut, namun tak memiliki suplai perlengkapan dan obat-obatan. Menurutnya, sedikit saja yang bisa ia lakukan dalam kondisi begitu.
Sebagaimana diberitakan situs CNN, Sabtu (16/1) sore WIB, sejumlah besar korban yang cedera cukup parah hanya bisa terdiam menyaksikan para dokter dan perawat menghilang dari salah sebuah rumah sakit darurat, Jumat (15/1) malam waktu setempat. Hal itu dipicu oleh isu keamanan yang mengancam, yang menyebabkan petugas PBB berwenang menyerukan tim medis tersebut untuk meninggalkan tempat.
Baca Juga:
"Pihak perwakilan PBB tersebut mempersilakan para personil medis untuk kembali Sabtu pagi (waktu setempat)," ungkap Dr Sanjay Gupta, kepada CNN.
Baca Juga:
PORT-AU-PRINCE - Begitulah keadaan yang kerap hadir di daerah bencana. Ada saja masalah susulan yang muncul. Seperti di Haiti belakangan misalnya,
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan