Isu Kenaikan Harga BBM dan LPG, Menteri ESDM: Tidak Mungkin Kami Membebani Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi hingga Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram terus berkembang di masyarakat.
Menanggapi kabar itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan tidak mungkin pemerintah akan membebani masyarakat.
Menurut Arifin, fokus pemerintah saat ini memastikan agar pasokan BBM dan LPG terjaga dengan baik di tengah tingginya harga komoditas energi.
Berbagai evaluasi terus dilakukan, termasuk penyaluran BBM dan LPG tepat sasaran sehingga menghasilkan efisiensi yang dapat mengurangi beban subsidi energi.
"Kami akan melakukan evaluasi, tidak mungkin kami membebankan masyarakat dengan beban yang demikian berat secara drastis," ujar Arifin dalam keterangannya, Sabtu (16/4).
Lebih lanjut, Arifin mengatakan upaya evaluasi yang dilakukan, yakni melakukan validasi data kependudukan yang ada di Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS).
PT Pertamina (Persero) juga sudah melakukan proses digitalisasi sistem pengisian BBM di SPBU. Selain itu, pengawasan langsung dan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM subsidi.
Menurut Arifin, pemerintah terus melakukan berbagai upaya secara internal, yaitu bagaimana agar penyaluran BBM tepat sasaran sehingga terjadi efisiensi yang bisa mengurangi beban keuangan negara.
Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi hingga Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram terus berkembang di masyarakat.
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga
- Fuel-Marking SICPA Solusi Efektif Deteksi Kebocoran dalam Bisnis BBM
- Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polda Metro Jaya dalam Menindak Penyalahgunaan LPG Subsidi
- KPBB Dorong Produksi BBM Euro 4, Pertamina Dianggap Kunci Pengurangan Polusi
- Kalau Bisa Jangan Menunda, Pemerintah Harus Menghapus Wacana Pembatasan BBM Subsidi
- Pertamina Patra Niaga Terus Dorong Masyarakat Agar Daftar QR Pertalite