Isu Kendeng dan Wadas Tak Berpengaruh Signifikan terhadap Elektabiltas Ganjar

Pada Juli 2022, sebagian besar warga telah bersedia melepaskan tanahnya.
Namun demikian, menurut Ujang, kedua konflik itu belum sepenuhnya tuntas.
Di Kendeng, warga masih kerap menggelar protes lantaran penambangan masih berlangsung hingga kini. Di Wadas, protes serupa juga rutin terjadi.
Juli lalu, sejumlah warga Wadas bahkan menyambangi rumah relawan Ganjar di Jakarta Pusat untuk berunjuk rasa.
“Oleh karena itu, harus diselesaikan secara baik-baik, secara komprehensif, secara menyeluruh hingga akar-akarnya agar persoalan Kendeng dan Wadas itu tuntas, tidak menimbulkan kerja-kerja politik ke depan,” terang Ujang.
Terkait pembangunan pabrik semen di Kendeng, Ganjar telah mengikuti instruksi pemerintah pusat untuk moratorium.
Dalam sebuah rapat koordinasi di Jateng, Ganjar juga sempat menyatakan mencabut izin pembangunan pabrik dan penambangan lantaran berisiko merusak lingkungan.
Adapun terkait konflik Wadas, Ganjar menyebut sudah memberikan ganti rugi Rp 11 miliar kepada ketua kelompok yang menolak pembangunan Bendungan Bener.
Setidaknya ada dua konflik agraria yang mengemuka pada era kepemimpinan Ganjar. di Jawa Tengah
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia