Isu Kerja Paksa, Ini Pengakuan Mahasiswa Indonesia di Taiwan
Laporan: M. Hilmi Setiawan dari Taiwan
Ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Tainan Rizki Revianto Putera mengakui bahwa program kuliah sambil magang banyak terjadi di Tainan. "Kita tetap satu suara. Untuk kawal kasus ini," kata mahasiswa program doktor di National Cheng Kung University asal Surabaya itu.
Dia berharap persoalan mahasiswa peserta program kuliah sambil magang benar-benar dicarikan solusinya.
"Jangan sampai ke sini niatnya kuliah, tapi ijazahnya tidak terpakai," tuturnya. Tidak terpakai dalam artian Kemenristekdikti tidak bisa mengakui ijazah sarjana mahasiswa ini. Sebab program magang yang memiliki beban SKS, ternyata ditemukan tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Kemudian dia juga menuntut supaya rekrutmen mahasiswa program kuliah magang tetap diawasi pemerintah Indonesia. (wan)
Terkait kabar mahasiswa Indonesia menjalani kerja paksa di Taiwan, Jawa Pos, menemui mahasiswa program kuliah magang asal Bangka Belitung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelar PTGC di Singapura, Pertamina Ajak Mahasiswa Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan
- Nobar Bandung
- Zulqadri Ansar, Mahasiswa Doktoral Kampus Terbaik di Jerman, Calon Kuat Koordinator PPI Dunia
- Kisah Dua Mahasiswa Indonesia yang Belajar Islam ke Amerika Melalui Beasiswa LPDP
- Ridwan Kamil Bagikan Pengalaman Berbisnis pada Mahasiswa Indonesia di Singapura
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect