Isu Kudeta Demokrat Melibatkan Moeldoko Memaksa SBY Turun Gunung

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sejak 2020 sudah tidak disibukkan mengurus partai berlambang mercy itu.
Menyusul ditetapkannya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat di Kongres V pada Maret 2020.
"Sejak kongres Demokrat 2020 yang lalu saya tidak lagi aktif dalam kegiatan sehari-hari partai," kata SBY dalam keterangan video yang dibagikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada awak media, Rabu (24/2).
Namun, SBY mengaku tidak bisa bersikap pasif lagi di Demokrat.
Kali ini, SBY terpaksa turun gunung dan aktif dalam kegiatan sehari-hari Demokrat bersama pimpinan partai.
Pasalnya, diduga ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
"Namun, kali ini menghadapi gerakan ini, sebagai ketua majelis tinggi partai, saya harus turun gunung."
"Dengan penuh rasa tanggung jawab dan kecintaan mendalam terhadap partai Demokrat, meskipun sebenarnya masa saya sudah lewat, saya harus berjuang bersama saudara semua," ujar SBY.
SBY mengaku tidak bisa bersikap pasif di Demokrat, kali ini ia terpaksa turun gunung dan aktif dalam kegiatan sehari-hari bersama pimpinan partai
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif
- AHY: Demokrat Ingin Pak Prabowo Terus Memimpin
- Partai Demokrat Segera Berkongres, Gustaf: Kami Mendukung AHY Jadi Ketua Umum
- Menjelang Pelantikan, Agung Nugroho Temui SBY, Dapat Pesan Khusus, Simak
- Puncak Perayaan HUT ke-17 Gerindra, Jokowi Belum Konfirmasi Hadir, Megawati Absen
- Herzaky Kenang Momen Wisuda Doktor Bareng Bendum Demokrat, Lalu Minta Maaf