Isu Kudeta Demokrat Melibatkan Moeldoko Memaksa SBY Turun Gunung
Ia menjelaskan, GPK PD ini dilakukan oleh kader dan eks kader Demokrat. SBY juga menyinggung nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam GPK PD.
Walakin, kata SBY, keterlibatan Moeldoko dalam GPK PD ini justru merugikan nama eks Panglima TNI secara politik.
"Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu dan sangat merugikan nama baik beliau," imbuhnya.
Lebih lanjut, SBY percaya, gerakan GPK PD ini tidak melibatkan para menteri kabinet Indonesia Maju seperti Mahfud MD dan Yasonna Laoly serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BIN Budi Gunawan.
"Partai Demokrat tetap percaya bahwa pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu," beber SBY.
Ia juga percaya, Presiden Jokowi tidak memiliki kaitan dengan GPK PD. Keterlibatan Moeldoko dalam GPK PD hanya mewakili individu tanpa terdapat perintah atasan.
"Saya pribadi sangat yakin bahwa yang dilakukan oleh Moeldoko di luar pengetahuan Presiden Jokowi," tegas SBY. (ast/jpnn)
SBY mengaku tidak bisa bersikap pasif di Demokrat, kali ini ia terpaksa turun gunung dan aktif dalam kegiatan sehari-hari bersama pimpinan partai
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%