Isu Lockdown Bikin Rupiah Awal Pekan Anjlok Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Isu lockdown yang berimbas pada tersendatnya aktivitas ekonomi, membuat rupiah awal pekan ini, senin (30/3), anjlok lagi.
Pada Senin, pukul 09.50 WIB, rupiah bergerak melemah 103 poin atau 0,63 persen menjadi Rp 16.273 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.170 per dolar AS.
"Pasar aset berisiko termasuk rupiah, mungkin akan tertekan di hari Senin karena pasar kembali mengkhawatirkan penyebaran wabah corona yang sudah memberikan dampak negatif ke perekonomian," kata kepala riset Monex Investindo Futures Ariston di Jakarta, Senin.
Seperti yang disampaikan oleh IMF, wabah COVID-19 sudah menyebabkan krisis ekonomi dan keuangan global.
Aksi lockdown karena wabah tersebut menyebabkan aktivitas ekonomi berkurang dan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara.
Data-data ekonomi yang dirilis pekan lalu, negara yang terkena wabah seperti AS, Eropa dan Inggris, menunjukkan pelemahan yang cukup dalam.
Contohnya data tenaga kerja AS yang menunjukkan jumlah orang yang menganggur bertambah 10 kali lipat lebih. Data aktivitas manufaktur dan sektor jasa juga mengalami penurunan yang signifikan.
"Sentimen penahan pelemahan mungkin datang dari ditandatanganinya UU stimulus jumbo AS yang mengeluarkan dana hingga 2 triliun dolar AS untuk meredam dampak negatif wabah di perekonomian AS," ujar Ariston.
Isu lockdown yang berimbas pada tersendatnya aktivitas ekonomi, membuat rupiah awal pekan ini, Senin (30/3), anjlok lagi.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah