Isu Penculikan Anak, Pemko Surabaya Minta Warga Tenang tetapi Waspada
Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah, lanjut dia, kewaspadaan harus tetap dilakukan.
Ia mengibaratkan kewaspadaan itu sebagai sedia payung sebelum hujan yang artinya, berjaga-jaga sebelum bahaya datang.
Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, katanya, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya.
"Segera hubungi 112 apabila terjadi sesuatu di sekitarnya atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat," ujarnya.
Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Surabaya Aries Hilmi memastikan pihaknya sudah meminta pihak keamanan dan guru sekolah untuk selalu memastikan keluarga yang menjemput anak-anak.
Bahkan, lanjut dia, apabila penjemput itu bukan orang yang biasanya menjemput, anak diminta tetap berada di sekolah terlebih dahulu untuk menjaga keamanannya.
"Misal, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini," katanya.
Dinas Pendidikan sudah mengadakan pelatihan bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya soal antisipasi penculikan anak. Dalam pelatihan itu, pihak keamanan, guru, dan kepala sekolah dilatih mengenali gerak-gerik orang yang mencurigakan.
Warga Surabaya diimbau untuk tetap tenang menyikapi maraknya isu penculikan anak. Namun tetap harus waspada.
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan