Isu Penculikan Anak, Pemko Surabaya Minta Warga Tenang tetapi Waspada

Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah, lanjut dia, kewaspadaan harus tetap dilakukan.
Ia mengibaratkan kewaspadaan itu sebagai sedia payung sebelum hujan yang artinya, berjaga-jaga sebelum bahaya datang.
Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, katanya, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya.
"Segera hubungi 112 apabila terjadi sesuatu di sekitarnya atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat," ujarnya.
Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Surabaya Aries Hilmi memastikan pihaknya sudah meminta pihak keamanan dan guru sekolah untuk selalu memastikan keluarga yang menjemput anak-anak.
Bahkan, lanjut dia, apabila penjemput itu bukan orang yang biasanya menjemput, anak diminta tetap berada di sekolah terlebih dahulu untuk menjaga keamanannya.
"Misal, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini," katanya.
Dinas Pendidikan sudah mengadakan pelatihan bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya soal antisipasi penculikan anak. Dalam pelatihan itu, pihak keamanan, guru, dan kepala sekolah dilatih mengenali gerak-gerik orang yang mencurigakan.
Warga Surabaya diimbau untuk tetap tenang menyikapi maraknya isu penculikan anak. Namun tetap harus waspada.
- 2 Bocah Perempuan Diculik Pria yang Berkenalan Lewat Game Online, Satunya Dicabuli
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- KAI Daop 8 Tes Narkoba Kepada 100 Pekerja, Ini Hasilnya
- Info Penting, Masyarakat Surabaya Harap Lakukan Ini Sebelum Mudik Lebaran 2025
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah