Isu SARA Tak Laku di Pilpres 2024, Hal ini yang Harus Dikhawatirkan

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan isu agama tidak laku di Pemilu 2024 maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sugeng mengatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman perjalanan bangsa selama ini.
Menurutnya, politisasi isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) hanya terjadi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 lalu.
Karena itu isu politisasi agama tidak perlu dikhwatirkan di ajang Pilpres 2024.
"Pandangan IPW, di pemilu nasional, pilpres dan pileg, unsur (politisasi) agama tidak laku," ujar Sugeng pada sesi diskusi Jakarta Journalist Center (JJC) bertema ‘Menyoal Pemilu 2024 yang Damai dan Aman’ yang digelar daring, Jakarta, Selasa (24/10).
Menurut Sugeng hal yang harus dikhawatirkan Polri di Pemilu 2024 adalah terjadinya potensi gangguan keamanan.
Penyebabnya, kemungkinan kenaikan harga bahan pangan akibat dampak kemarau berkepanjangan.
Hal tersebut dinilai bisa mengganggu perekonomian masyarakat, sehingga terjadi politik uang atau serangan fajar dari para kontestan pemilu.
Ketua IPW meyakini isu SARA tak laku di Pilpres 2024, menurutnya hal ini yang harus dikhawatirkan.
- IPW: Lagu dari Sukatani Seharusnya Jadi Introspeksi untuk Polri
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini