Isu Soal Korupsi Penting Jadi Parameter Untuk Memilih Capres
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan sangat penting menjadikan isu soal korupsi menjadi parameter untuk memilih calon pemimpin Indonesia pada Pemilu 2024.
Pasalnya, pendiri Visi Integritas ini merasa permasalahan terbesar Indonesia saat ini adalah korupsi.
"Saya menyimpulkan bahwa masalah terbesar bangsa ini bukan pada apakah punya orang pintar atau enggak. Indonesia banyak orang pintarnya. Masalah terbesar kita adalah korupsi," ujar Adnan dalam acara 'Capres & Kinerja: Kala rekam jejak jadi acuan' yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (9/2).
Dia mengatakan ada sejumlah kasus korupsi di Indonesia yang menjerat oknum pejabat. Karena itu, apabila hanya membicarakan adu program antara pasangan capres-cawapres, Adnan mengatakan semua relatif bergantung pada hasil di lapangan.
Namun, korupsi diyakini sering mengintervensi gagalnya kebijakan publik sehingga rekam jejak calon pemimpin soal korupsi perlu menjadi pertimbangan.
"Saya yakin, intervensi apa pun yang terkait dengan kebijakan publik di Indonesia itu gagalnya sering karena korupsi. Isu korupsi dan antikorupsi menjadi sesuatu yang prinsipil," ujar Koordinator Badan Pekerja ICW periode 2015-2022.
Adnan juga menyebut standar etik harus menjadi pertimbangan bagi calon pemilih karena akan menentukan perilaku para calon pemimpin saat nanti berkuasa.
"Kalau sebelum berkuasa saja mereka sudah sangat permisif terhadap pelanggaran etika dalam bernegara, tentu kemudian ketika berkuasa akan menjadi lebih mudah melakukan abuse of power,” ucapnya.
Isu soal korupsi dinilai sangat penting menjadi parameter untuk memilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Polda Banten Belum Tangkap DPO Kasus Pemalsuan Surat, Kompolnas Merespons, Simak
- Bicara Kualitas Pemilu di Hadapan Jokowi, Puan: Apakah Rakyat Memilih Tanpa Paksaan?