Isu Surat Suara Tercoblos Diduga Bentuk Teror untuk Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Baidowi menilai hoaks atau kabar bohong soal tujuh kontainer surat suara yang tercoblos patut diduga sebagai teror untuk pemilu.
“Polisi harus segera bertindak untuk mengungkap apakah ada niatan untuk mengacaukan atau menggagalkan pemilu di balik menyebarnya informasi sesat tersebut,” kata Baidowi kepada JPNN, Kamis (3/1).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), itu meminta pihak-pihak yang turut menyebarkan informasi bohong tersebut harus segera diperiksa.
“Karena beredarnya informasi sesat tersebut telah membuat kepanikan baru bahkan berpotensi menyebabkan kegaduhan," ungkap Baiodwi.
Hal itu terbukti dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun malam-malam harus terjun ke lapangan. “Hal ini tentu menguras tenaga dan pikiran," ujarnya.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin ini mengimbau kepada elite politik di negeri ini untuk tidak ikut menabuh gendang kebohongan.
“Di era medsos sekarang ini sangat mudah informasi bohong tersebut menyebar dan semakin tak bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.(boy/jpnn)
Achmad Baidowi menilai hoaks atau kabar bohong soal tujuh kontainer surat suara yang tercoblos patut diduga sebagai teror untuk pemilu.
Redaktur & Reporter : Boy
- Ketua KPPS Coblos Surat Suara Pram-Rano, Warga Sebut Pelaku dari Luar
- Pedemo Minta KPU DKI Usut Tuntas Surat Suara Tercoblos untuk Pram-Rano
- Teror OTK di Kabupaten Paser Kaltim saat Dini Hari, Seorang Warga Tewas, 1 Kritis
- Menjelang Pilkada, Polres Pamekasan Perketat Pengamanan di Lokasi Rawan Teror
- DPR Setuju Program Pembatasan BBM Subsidi, Asalkan..
- Datangi MKD, IMM Laporkan Legislator yang Memimpin Rapat RUU Pilkada