Isu Tapering dan Evergrande Menghantui Rupiah Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai rupiah hari ini berpeluang menguat meski dibayangi sentimen Evergrande dan tapering.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.260 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.258 per USD.
"Sentimen pasar keuangan global terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini," kata Ariston di Jakarta, Senin (27/9).
Menurut dia, pagi ini indeks saham Asia dan nilai tukar regional terhadap USD menguat. Rupiah hari ini mungkin bisa turut menguat terhadap USD dengan perbaikan sentimen tersebut.
Ariston menyebut situasi pandemi dalam negeri yang terus membaik juga mendukung penguatan rupiah.
"Tetapi mungkin penguatan tidak terlalu dalam karena pasar masih mengkhawatirkan potensi gagal bayar Evergrande dan sikap Bank Sentral AS yang akan menjalankan tapering akhir tahun ini," ujar Ariston.
Rupiah hari ini juga dipengaruhi oleh kasus di dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (26/9) bertambah 1.760 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,2 juta kasus.
Kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 86 kasus sehingga totalnya mencapai 141.467 kasus. Angka kesembuhan bertambah sebanyak 2.976 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,02 juta kasus.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai rupiah hari ini berpeluang menguat meski dibayangi sentimen Evergrande dan tapering.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin