Isyaratkan Ada Kementerian yang Dihapus

Sementara itu, pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf menyayangkan langkah Jokowi yang mengaktifkan tim transisi sejak beberapa waktu terakhir. Dia menilai hal tersebut sebagai langkah yang terlalu maju. Pasalnya, saat ini masih berlangsung gugatan kubu Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Seperti menafikan, meniadakan, atau minimal mengerdilkan MK. Padahal, MK adalah instrumen penting bagi demokrasi ini," kata Asep.
Dia menambahkan, langkah Jokowi membentuk tim transisi juga terkesan tidak menghargai para pemilih dan pendukung Prabowo yang saat ini menunggu proses konstitusional di MK.
"Seperti deklarasi sepihak kemenangan dalam pilpres, yang ini pasti menyakitkan para pemilih dan pendukung Prabowo," imbuhnya.
Karena itu, dia berharap tim transisi tidak terburu-buru untuk diaktifkan. "Kalau memang dia yakin menang, mengapa harus terburu-buru seperti ini? Tenang saja," sarannya. (dyn/c7/fat)
JAKARTA - Tim transisi bentukan calon presiden terpilih Jokowi bakal mengevaluasi struktur kabinet yang ada saat ini. Bahkan, mereka sudah berani
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- Paula Verhoeven Bakal Ajukan Banding? Kuasa Hukum Bilang Begini
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus