Italia Dipimpin Perempuan, kok Para Pemimpin Eropa Cemas?
jpnn.com, ROMA - Pemimpin Partai Fratelli d'Italia atau Persaudaraan Italia Giorgia Meloni segera menjadi perempuan pertama yang menjadi perdana menteri Italia, tetapi platform politiknya membuat Italia dan Eropa khawatir.
Kemenangan koalisi kanan dalam pemilihan umum Italia belum lama ini ditanggapi beragam oleh Eropa.
Sesama pemimpin sayap kanan Eropa menyambut kemenangan Meloni dengan antusiastis, sedangkan pemimpin-pemimpin Eropa lainnya justru jatuh cemas.
"Partai itu telah berkata dan bertindak yang membuat kita harus waspada," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam wawancara dengan televisi Belanda, Senin (26/9). "Tapi kita harus memberi dia kesempatan."
Sejak platform kanan tak lagi menjadi kecenderungan politik di Italia menyusul tumbangnya Benito Mussolini menjelang Perang Dunia Kedua berakhir, kemenangan Persaudaraan Italia pimpinan Meloni membuat kanan ekstrem menjadi arus utama politik di Italia yang diyakini kian menulari Eropa.
Platform politik Meloni mencemaskan kaum liberal dan demokrat di Italia dan Eropa.
Dia terang-terangan mempertanyakan hak LGBTQ+ dan aborsi, cenderung anti-imigrasi dan terobsesi oleh upaya mempertahankan nilai lama yang disebutnya tengah diserang oleh nilai-nilai liberalisasi, termasuk globalisasi dan pernikahan sesama jenis.
Seperti umumnya pemimpin kanan ekstrem di Eropa, Meloni juga mengkritik integrasi Eropa dalam Uni Eropa dalam pandangan yang biasa disebut eurosceptic.
Giorgia Meloni adalah perempuan pertama yang berhasi jadi perdana menteri Italia. Namun, kemenangannya disambut dengan rasa cemas oleh para pemimpin Eropa
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Dipecat Arab Saudi, Roberto Mancini CLBK dengan Timnas Italia?
- Eropa Mulai Melarang Smartphone di Sekolah, Ini Alasannya
- Kosovo Kembali Memanas, Dunia Perlu Waspada
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Menhub Budi: Kereta Cepat Whoosh jadi Buah Bibir di ASEAN bahkan Eropa