Italia Dipimpin Perempuan, kok Para Pemimpin Eropa Cemas?
Kemenangannya menjadi angin segar untuk politik kanan ekstrem Eropa yang tersemangati sukses tokoh kanan Hungaria Viktor Orban, namun sempat terpukul oleh kekalahan Marine Le Pen dalam Pemilihan Presiden Prancis, beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, Le Pen telah membuat kaum kanan jauh di seluruh Eropa berbesar hati karena sukses membuat spektrum politik ini menjadi arus utama politik di Eropa.
Kanan jauh yang juga sering disebut kanan ekstrem adalah sisi terjauh yang melewati standar kanan dalam spektrum kiri-kanan pada politik kontemporer.
Garis politik ini amat konservatif, ultranasionalis, otoriter dan memiliki kecenderungan ideologis serta politik yang nativistis, yakni menolak kaum pendatang beserta pengaruh dan gagasan-gagasannya.
Kini, dari ujung utara Eropa di Swedia sampai ujung selatan benua ini di Italia, partai-partai kanan radikal sedang naik daun.
Apa yang mendasari sebagian Eropa beralih ke ekstrem kanan?
Di antara faktor yang sering disebut di Barat saat ini adalah kekhawatiran masyarakat terhadap beban hidup yang tinggi dan krisis energi, perang Ukraina, masalah imigrasi dan tingkat kriminalitas bersenjata yang tinggi.
Isu-isu yang membuat bagian terbesar warga Eropa merasa tidak aman lagi di negerinya sendiri itu kemudian dieksploitasi oleh partai-partai sayap kanan, termasuk di Italia.
Giorgia Meloni adalah perempuan pertama yang berhasi jadi perdana menteri Italia. Namun, kemenangannya disambut dengan rasa cemas oleh para pemimpin Eropa
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Dipecat Arab Saudi, Roberto Mancini CLBK dengan Timnas Italia?
- Eropa Mulai Melarang Smartphone di Sekolah, Ini Alasannya
- Kosovo Kembali Memanas, Dunia Perlu Waspada
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Menhub Budi: Kereta Cepat Whoosh jadi Buah Bibir di ASEAN bahkan Eropa