ITE Vietnam ‘Digoyang’ Wonderful Indonesia
"Indonesia menampilkan paviliun seluas 90 sqm dengan mengangkat tema kapal Phinisi sebagai icon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran," katanya.
Faktor pendorong lainnya ikut disampaikan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar. Potensi pasar Vietnam di matanya juga sangat besar. Datanya ada. Menurut dia, dari 90 juta jumlah penduduk Vietnam, 10 juta di antaranya potensi turis asing.
“Selama 2016 baru 45 ribu turis Vietnam yang masuk Indonesia. Baru 0,45 persen dari target 12 juta turis mancanegara 2016. Sisanya yang lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan negara Asia Tenggara lainya,” katanya.
Menpar Arief Yahya juga sepakat dengan bawahannya. Menggoda pasar Vietnam, saat ini dinilai sudah sangat pas. Pertumbuhan pariwisatanya naik signifikan di 2016. UNWTO (World Tourism Organization) bahkan sampai tak ragu menempatkan Vietnam sebagai negara ketujuh dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia.
“Saingan kita sekarang Vietnam yang menjadi tourism darling dan sekaligus investor darling. Pertumbuhan Vietnam tergolong cepat. Dan, terbanyak dari China. Ini yang harus digoda untuk berwisata ke Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.
Pemikatnya bisa banyak. Indonesia punya Bali, Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Empat kota besar tadi selama ini menjadi favorit wisman-wisman asal Vietnam.
“Bisa juga Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang, Red). Di sana ada magnet yang sangat melegenda bagi turis Vietnam berupa Candi Borobudur. Semuanya keren. Semuanya kelas dunia. Silakan berwisata ke Indonesia. Kami siap menyambut turis Vietnam dengan penuh kehangatan,” ungkap Arief Yahya. (jpnn)
Asia Tenggara makin intens digoda Wonderful Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga