ITS Bangun 323 Huntara untuk Korban Gempa Lombok
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rempek Darussalam Sumardi mengatakan, hampir seluruh rumah di Desa Rempek Darussalam rusak parah akibat gempa. Total 1.154 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tujuh dusun terdampak.
”Masyarakat masih sangat butuh hunian sementara. Sekarang sebagian warga sudah bisa tinggal di pekarangan sendiri,” ujarnya.
Sumardi menambahkan, yang masih sangat dibutuhkan masyarakat adalah air bersih. Saat ini bantuan air minum masih minim. Pemerintah pun belum turun tangan untuk bantuan air minum maupun huntara. ”Selama ini justru bantuan yang fokus di desa kami dari ITS. Adapun institusi lain tidak sampai membuat posko di sini,” katanya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, bantuan yang diberikan ITS sangat dibutuhkan warga terdampak. ”Warga tidak lagi tinggal di tenda. Apalagi, sebentar lagi musim hujan,” katanya. Menurut dia, huntara yang dibangun ITS sangat membantu pemerintah.
Sebab, bantuan hunian permanen membutuhkan proses yang cukup lama. Apalagi, dana yang dibutuhkan sangat besar. ”Kalau memungkinkan tidak hanya satu desa, tetapi bisa di desa lain juga,” ujarnya.
Zulkieflimansyah menuturkan, saat ini masyarakat Lombok terus bangkit. Memperbaiki perekonomian. Membangun kepercayaan masyarakat baik nasional maupun internasional untuk datang ke Lombok.
”Sekarang pariwisata mulai hidup. Bencana ini bisa jadi refleksi Lombok menjadi lebih baik,” katanya. (ayu/c10/oni)
Warga terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), perlahan mulai bangkit.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Protelindo Donasikan Uang dan Huntara untuk Korban Gempa Cianjur
- Kepala BPIP Profesor Yudian Wahyudi Ajak Masyarakat Cianjur Bangkit Kembali
- PMI Dirikan Ratusan Huntara untuk Warga Korban Gempa Cianjur, Lihat Tuh
- Prajurit TNI Kodim Minahasa Membantu Membangun Huntara Korban Bencana
- Teknologi Rumah Tahan Gempa, Kemenperin Tingkatkan Kemampuan Industri Dalam Negeri
- Gempa Magnitudo 4,6 Mengguncang Lombok, Kedalaman 10 Kilometer