Iuran BPJS Kesehatan Naik, Beban Keuangan Pemda Bertambah

jpnn.com, GARUT - Kenaikan iuran BPJS Kesehatan berdampak pada alokasi anggaran yang ditanggung pemerintah daerah.
Pemkab Garut, Jabar, misalnya, harus mengalokasikan anggaran untuk penyesuaian kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.
"Kami tidak keberatan, cuma mungkin untuk mandiri ini ya yang harus diperhatikan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Minggu (3/11).
Dijelaskan, Pemkab Garut memiliki program penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan untuk masyarakat miskin dengan besaran biaya iurannya mencapai Rp35 miliar.
"Penerima bantuan iuran dari pemda itu kami naikkan jadi Rp35 miliar," kata Rudy.
Bupati mengakui, kenaikan iuran BPJS Kesehatan kemungkinan dikeluhkan masyarakat yang ikut program BPJS Kesehatan secara mandiri.
Menurut Rudy, perusahaan akan merasa keberatan karena harus mengeluarkan dana lebih besar untuk menanggung BPJS Kesehatan pegawainya.
"Yang keluhan itu mungkin dari perusahaan-perusahaan, perusahaan yang harus mempunyai kewajiban membayar BPJS-nya mereka (pegawai)," katanya. (antara/jpnn)
Pemkab Garut menyiapkan anggaran disesuaikan dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, terkait kepersertaan masyarakat yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.
- Seorang Pria Meninggal Akibat Longsor di Garut, Pemprov Jawa Barat Kirim Bantuan
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Longsor di Garut, Seorang Warga Tertimbun Berjam-jam
- Detik-Detik Bocah Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang di Garut
- 10 Tahun Berdiri dengan Bangunan Seadanya, Sekolah di Ujung Garut Selatan Ini Akhirnya Direnovasi
- Innalillahi, Anak Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang