Iuran BPJS Kesehatan Naik, Beban Keuangan Pemda Bertambah
jpnn.com, GARUT - Kenaikan iuran BPJS Kesehatan berdampak pada alokasi anggaran yang ditanggung pemerintah daerah.
Pemkab Garut, Jabar, misalnya, harus mengalokasikan anggaran untuk penyesuaian kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.
"Kami tidak keberatan, cuma mungkin untuk mandiri ini ya yang harus diperhatikan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Minggu (3/11).
Dijelaskan, Pemkab Garut memiliki program penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan untuk masyarakat miskin dengan besaran biaya iurannya mencapai Rp35 miliar.
"Penerima bantuan iuran dari pemda itu kami naikkan jadi Rp35 miliar," kata Rudy.
Bupati mengakui, kenaikan iuran BPJS Kesehatan kemungkinan dikeluhkan masyarakat yang ikut program BPJS Kesehatan secara mandiri.
Menurut Rudy, perusahaan akan merasa keberatan karena harus mengeluarkan dana lebih besar untuk menanggung BPJS Kesehatan pegawainya.
"Yang keluhan itu mungkin dari perusahaan-perusahaan, perusahaan yang harus mempunyai kewajiban membayar BPJS-nya mereka (pegawai)," katanya. (antara/jpnn)
Pemkab Garut menyiapkan anggaran disesuaikan dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, terkait kepersertaan masyarakat yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat