Iuran di RSBI Dinilai Tidak Masalah
Kamis, 23 Februari 2012 – 11:20 WIB
Tapi bila perjalanannya SMP 1 tak mendapatkan restu dari menteri atau Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, maka komite sekolah akan membicarakan lebih lanjut.
Agar program unggulan SMP itu bisa berjalan tanpa melanggar aturan.
Jumadi Ahmad, orangtua siswa di SMP 2 Samarinda mengaku, adanya iuran bulanan itu sama sekali tak memberatkannya. Dia juga menganggap iuran bulanan itu sah-sah saja, apalagi SMP 2 juga berlabel RSBI. Tanpa adanya iuran bulanan, sekolah akan sulit berkembang.
Kata dia, yang namanya aturan harus dijalankan. Jika tidak, jelas ada sanksi yang bakal diterima sekolah. “Saya rasa ada kebijakan khusus bagi sekolah RSBI, karena kalau tidak akan berpengaruh pada kualitas belajar dan mengajar,” ungkapnya.
Wahyuni, orangtua siswa di SMP 21 Samarinda mengatakan, Permen itu bisa mematikan program unggulan sekolah. Apalagi SMP 21 selama ini mengharapkan iuran bulanan untuk menjalankan program keterampilan khusus yang diberi nama full day school (sekolah sehari penuh).
SAMARINDA - Orangtua siswa di sekolah unggulan dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tidak mempermasalahkan adanya iuran bulanan untuk
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan