IWI Ingatkan Pemerintah Soal Ancaman Krisis Air Bersih
Secara alamiah, lanjut Firdaus Ali, AMDK merupakan gaya hidup. Namun dalam masa pandemi ini masyarakat terpaksa menggunakannya sebagai sumber air bersih atau minum.
Bagi pemerintah, ini adalah tantangan nyata yang sangat diharapkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Ketiga, selama masa pandemi, pengeluaran rumah tangga mengalami peningkatan hingga 7 persen dari kondisi normal.
Bila hal tersebut terus berlangsung, tidak hanya krisis air yang akan terjadi tetapi juga sulit untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Tambahan pengeluaran rumah tangga tersebut makin memberatkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang belum sepenuhnya pulih. Apalagi banyak yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19," tuturnya.
Temuan IWI menurut Firdaus, makin memperlihatkan pentingnya memutakhirkan infrastruktur air bersih di Indonesia agar terhindar dari krisis air bersih yang lebih dalam lagi.
Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 Indonesia sudah berada dalam kondisi krisis air bersih.
Saat ini air bersih perpipaan (yang disediakan perusahaan air minum) baru menjangkau 21,8 persen dari total penduduk Indonesia 270,2 juta jiwa (data BPS, Januari 2021).
Indonesia Water Institute (IWI) merilis hasil penelitian tentang penggunaan air bersih, di mana ada peningkatan tiga kali lipat selama masa pandemi
- Sebelum Ada Bantuan Ganjar Milenial, Warga Towale Sulit Mendapat Air Bersih
- Pemprov DKI Diminta Fokus Atasi Krisis Air Bersih & Pengendalian Penduduk
- Kiai Muda Ganjar Salurkan Air Bersih dan Bangun Sumur Bor di Bojonegoro
- BWA Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Pandeglang
- Sukarelawan Ganjar Salurkan 50 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Kabupaten Serang
- Merdeka Air Bersih untuk Warga Desa Boen