IWI Ingatkan Pemerintah Soal Ancaman Krisis Air Bersih

“Pentingnya pembenahan infrastruktur air bersih ini diperlukan terutama karena Indonesia belum sampai pada puncak pandemi Covid-19,” tambah Firdaus.
Dia menegaskan, negara harus turun tangan mengatasi isu krisis air bersih dengan membangun infrastruktur air bersih yang modern dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia.
Air baku di Indonesia jumlahnya melimpah (3,9 triliun meter kubik). Namun tidak sampai ke masyarakat karena infrastruktur air bersih yang masih terbatas dan pengelolaannya masih jauh dari sebagaimana mestinya.
Pemerintah juga harus mengambil alih penetapan tarif air bersih agar terjangkau oleh masyarakat tetapi menarik investasi atau kapital dari sumber-sumber non APBN/APBD.
Lebih lanjut dipaparkan Firdaus Ali, pandemi Covid-19 menghasilkan perilaku baru masyarakat, terutama yang berkaitan dengan protokol kesehatan yakni mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Pemerintah harus mampu menyediakan air bersih untuk masyarakat agar protokol kesehatan bisa dijalankan dengan benar.
"Ketersediaan air bersih juga berkaitan dengan isu stunting. Bila air bersih yang cukup tidak tersedia, cita-cita menciptakan SDM unggul akan sulit dicapai,” pungkas Firdaus Ali. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Indonesia Water Institute (IWI) merilis hasil penelitian tentang penggunaan air bersih, di mana ada peningkatan tiga kali lipat selama masa pandemi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Sebelum Ada Bantuan Ganjar Milenial, Warga Towale Sulit Mendapat Air Bersih
- Pemprov DKI Diminta Fokus Atasi Krisis Air Bersih & Pengendalian Penduduk
- Kiai Muda Ganjar Salurkan Air Bersih dan Bangun Sumur Bor di Bojonegoro
- BWA Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Pandeglang
- Sukarelawan Ganjar Salurkan 50 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Kabupaten Serang