Iyum, Berharap Ada Keajaiban Saat Lebaran
jpnn.com - Hairum (33) hanya bisa terbaring lemas di tempat tidurnya. Ganasnya tumor otak telah merebut sebagian hidup laki-laki yang kini kian ringkih karena penyakitnya itu. Besarnya biaya pengobatan membuat Iyum-sapaan akrabnya-dan keluarga tak bisa berbuat apa-apa terhadap penyakitnya. Di hari yang fitri besok (28/7), mereka hanya bisa berharap pada keajaiban, Iyum bisa sehat kembali seperti sedia kala.
USAY NOR RAHMAD, Sampit
Iyum tinggal bersama istrinya, Nita (29) dan dua orang anaknya di Jalan Usman Harun III RT 4 RW 2, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Saat disambangi Radar Sampit (JPNN Grup), seluruh badannya terlihat membengkak. Kondisi itu membuat Iyum sulit dikenali teman-temannya karena perubahan di seluruh tubuhnya begitu drastis. Sudah dua tahun Iyum menderita penyakit itu.
"Memang, kelihatannya seperti gemuk, tapi bukan gemuk, itu bengkak sehingga tulang pipi tidak kelihatan," kata Nita yang setia mendampingi suaminya.
Nita menuturkan, sebelum penyakit itu menggerogoti Iyum, pada akhir tahun 2012 silam, saat mereka tinggal di kampung Keramat, rumahnya habis diluluh-lantakkan kebakaran besar yang menghanguskan kawasan itu.
Setelah hartanya habis terbakar, ujian bagi Iyum sekeluarga masih berlanjut. Beberapa bulan setelahnya, Iyum divonis menderita tumor otak oleh dokter di Rumah Sakit Umum Dr Murjani Sampit.
"Hasil CT Scan 24 Oktober 2013, menandakan suami saya positif menderita tumor otak dan harus dilakukan operasi ke Jawa," kata Nita sambil memperlihatkan hasil CT scan kepala suaminya.
Hairum (33) hanya bisa terbaring lemas di tempat tidurnya. Ganasnya tumor otak telah merebut sebagian hidup laki-laki yang kini kian ringkih karena
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408