Izin BlackBerry Terancam Diputus
Tolak Blokir Situs Porno
Minggu, 09 Januari 2011 – 06:33 WIB

Izin BlackBerry Terancam Diputus
Tifatul mengatakan, sebaiknya RIM mematuhi peraturan blokir situs porno dan merumuskan solusi permanen dalam dua pekan mendatang. Pemerintah sudah memberikan kelonggaran untuk kesekian kali. Sejatinya, pihaknya telah memberikan peringatan kepada RIM sejak 31 Agustus 2010. Jadi, pencabutan izin akan langsung diberlakukan bila RIM menolak mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. "Ini amanah UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, khususnya pasal 18 dan 19," kata dia.
Walaupun belum sukses seratus persen, Tifatul mengklaim capaian cukup signifikan terkait dengan konten pornografi. Saat ini konten pornografi yang ada tidak bablas seperti dulu. Enam provider besar yang menguasai 94 persen pasar Indonesia sudah melakukan uji coba untuk memblokir dengan sistem filter konten internet.
"Kami sedang lihat apa sistem itu mengganggu kinerja penyedia jasa internet atau tidak. Jika tidak mempengaruhi, provider boleh mengadakan software sendiri," tutur Tifatul.
Yang jelas, kata dia, pemblokiran konten negatif internet sudah menjadi kewajiban operator. Hal ini sudah menjadi kesepakatan untuk mendapat izin operator. Dia menjelaskan, melalui program internet sehat yang bekerja sama dengan penyelenggara jasa internet (PJI), telah diblokir sekitar 90 persen situs negatif. (zul/dwi)
JAKARTA - Pemerintah tidak main-main dalam upaya memblokir akses konten pornografi di tanah air. Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan mencabut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Rencana Evakuasi Warga Gaza Dikritik, Prabowo: Itu untuk Kemanusiaan
- Pemda Tak Ajukan PPPK Paruh Waktu dari Honorer R2/R3 Harus Disanksi
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- Legislator Minta Sejumlah Proyek Pembangunan di Jakarta yang Tak Berjalan Sesuai Harapan Dievaluasi
- Prabowo Bertemu Megawati, Ketum Baladhika Karya: Para Tokoh Bersatu Hadapi Tantangan Global