Izin Presiden tak Perlu, Jaksa Agung Masih Berdalih
Pemeriksaan Kepala Daerah
Jumat, 28 September 2012 – 15:26 WIB
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi telah mencabut aturan permintaan izin tertulis dari Presiden, untuk memeriksa kepala atau wakil kepala daerah yang jadi saksi atau tersangka korupsi. Ternyata ada satu lagi "hambatan" untuk memeriksa para penguasa daerah bermasalah tersebut. "Harus dibedakan pemeriksaan sebagai saksi atau tersangka. Kalau tersangka, saya tetap berpendapat paling tidak ada indikasi kerugian negaranya. Kalau saksi, saya kira tak ada masalah (tak perlu ada perhitungan kerugian negara)," tambah Basrief.
Menurut Jaksa Agung Basrief Arief, hambatan itu adalah soal ada tidaknya kerugian negara. "Sekarang yang penting ada kerugian negaranya. Kalau ada langsung dilakukan pemeriksaan," kata Basrief, Jumat (28/9).
Menurut Basrief, perhitungan kerugian negara perlu dilakukan karena merupakan unsur pokok yang harus dibuktikan dalam suatu perkara korupsi. Perhitungan kerugian perlu ada terutama untuk memeriksa kepala daerah yang jadi tersangka korupsi.
Baca Juga:
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi telah mencabut aturan permintaan izin tertulis dari Presiden, untuk memeriksa kepala atau wakil kepala daerah yang
BERITA TERKAIT
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda