Jabar dan Kaltim Tiru Gerakan Jateng di Rumah Saja, Begini Reaksi Pak Ganjar
Di sejumlah wilayah di Jateng, kebijakan yang diambil juga tidak seragam, ada yang menutup total, ada yang masih membuka beberapa fasilitas publik.
"Besok dugaan saya ada beberapa yang ketat sekali, tapi ada beberapa yang agak longgar. Yang longgar itu saya minta operasi yustisinya diketatkan, agar bisa dilakukan perbaikan," tegasnya.
Memang lanjut Ganjar, Gerakan Jateng di Rumah Saja tidak bisa dilakukan seragam. Hal itu bukan karena tidak tegas seperti yang diharapkan sejumlah pihak, akan tetapi karena sebenarnya tujuan dari gerakan itu adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
"Maka, di ujung PPKM kedua ini, ayo kita agak sedikit ketat, sedikit memberikan pengorbanan waktu, sedikit kita memberikan penghormatan pada pahlawan Covid-19 ini agar mereka bisa terbantu. Mudah-mudahan ini bisa berjalan sukses," jelasnya.
Sampai malam ini, Ganjar terus memantau persiapan 35 Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.
"Iya saya pantau terus. Sampai malam ini kawan-kawan bupati/wali kota mulai memberikan laporan-laporannya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Jateng di Rumah Saja itu akan digelar akhir pekan ini, tepatnya pada 6-7 Februari mendatang.
Melalui Surat Edaran (SE) nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu, Ganjar meminta seluruh masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.
Dua provinsi akan mengikuti langkah Gubernur Ganjar Pranowo untuk melakukan serupa gerakan Jateng di Rumah Saja.
- Pilgub Kaltim: Elektabilitas Isran-Hadi Belum Mampu Kalahkan Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Survei CNN: Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim
- Pj Gubernur Kaltim Berbagi Pengalaman dengan Tamu 3 Negara soal Ekonomi