Jabar Masih Butuh 200 Ribu Alat RDT untuk Mengetes 0,6 Persen Penduduk
"Titik testing di ITB, Unpad, IPB, Kota Bekasi, dan Labkesda Jabar (di Kota Bandung)," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad berujar, Pemda Provinsi Jabar cepat dan terbuka dalam melaporkan hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) menggunakan metode tes darah yang dilakukan.
"Kami laporkan 63.120 alat rapid test itu dari mana, ada dari Kemenkes, BNPB (gugus tugas pusat), Yayasan Budha Tzu Chi, PT Jasa Madivest (BUMD). Kami laporkan secara akurat, misal dapat dari pihak ini sekian, lalu tersalurkan sekian, sisa sekian," ucap Daud.
Terkait kebutuhan tambahan 200 ribu alat RDT agar tes masif di Jabar bisa menjangkau 0,6 persen dari jumlah penduduk, Daud mengatakan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan bantuan alat rapid test tersebut.
"Bapak Gubernur dengan networking yang beliau miliki, minta ke sana-sini, termasuk disampaikan ke Bapak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) kami kurang 200 ribu alat untuk tes yang idealnya," kata Daud.
"Jadi kami tetap berupaya, kalau tidak sampai 300 ribu (tes) pun mudah-mudahan di angka sekian sudah dapat peta persebaran yang akurat sehingga kami bisa melakukan tindakan lebih lanjut," ujarnya. (ikl/jpnn)
"Kami punya barang (alat rapid test) kurang dari 100 ribu. Jadi butuh 200 ribu (alat) lagi untuk (menuju) 0,6 persen (dari total penduduk),"
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Mau Maung Pindad Jadi Mobil Dinas Gubernur, Bey: Tunggu Arahan Pusat
- Detik-detik Gedung Sate Diguncang Gempa, Pegawai Loncat dari Ruang Setda
- Pasangan ASIH Ingin Jadikan Seni dan Budaya Sebagai Sarana Sejahterakan Warga Jabar
- Gedung YPK Ambruk, Kondisi Bagian Atap Bangunan Kayu Tua dan Rapuh
- Bantah Dharma, Ridwan Kamil yang Sebut Jabar Bukan Provinsi Termiskin
- Dharma Tanya Jabar Jadi Daerah Miskin, Ridwan Kamil Senyum, Lalu Jawab Begini