Jabat Sekum, Jatah Poros Jogja
Jumat, 09 Juli 2010 – 07:16 WIB
JOGJA -- Polarisasi poros Jakarta dan Jogja belum bisa hilang dari stigma Muhammadiyah. Pemilihan ketua umum (Ketum) dan sekretaris umum (Sekum) pun diwarnai rivalitas dua kubu itu. Dosen UIN Sunan Kalijaga, Jogja, yang berusia 42 tahun itu menilai, menjaga gawang kesekretariatan bakal lebih gampang jika berdomisili tidak jauh dari sekretariat. Apalagi, Agung yang berasal dari Kulon Progo itu tinggal di Jogja. Di antara 13 formatur, hanya Agung dan Mu"ti yang berumur 42 tahun. Sedangkan sebelas calon lain berusia di atas 50 tahun. "Atas saran yang senior, saya dianggap bisa menertibkan rapat," ujar doktor lulusan UIN Sunan Kalijaga itu.
Setelah Din Syamsuddin terpilih menjadi ketua umum, penentuan pengisi jabatan Sekum alot dalam rapat internal pertama yang diikuti 13 anggota PP terpilih. Muncul pula usul agar pos strategis tersebut ditempati Abdul Mu"ti, mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah. Namun, itu menjadi persoalan karena Mu"ti lebih sering berada di ibu kota.
Baca Juga:
Di sisi lain, muncul nama Agung Danarta, ketua PWM Jogja, sebagai calon Sekum. Karena Din sudah tinggal di Jakarta, Sekum diserahkan kepada Agung dari poros Jogja. Agung menggantikan Rosyad Sholeh yang tidak maju dalam pencalonan. "Sebetulnya, bukan tradisi. Karena ketua umum lebih sering tinggal di Jakarta, mayoritas formatur menghendaki saya menggantikan Pak Rosyad," ujar Agung di sela-sela pelaksanaan muktamar kemarin (8/7).
Baca Juga:
JOGJA -- Polarisasi poros Jakarta dan Jogja belum bisa hilang dari stigma Muhammadiyah. Pemilihan ketua umum (Ketum) dan sekretaris umum (Sekum)
BERITA TERKAIT
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat