Jabatan Belum Habis, Sekjen PBB Ban Ki-moon Kembali Dilantik
Dijuluki Jawara Perdamaian-Keamanan, Tuai Kritik dari Lembaga Audit Internal
Kamis, 23 Juni 2011 – 22:19 WIB
Wakil Negeri Paman Sam di PBB juga memberi apresiasi penunjukan dan pelantikan Ban. "Tidak seorang pun memahami beratnya beban tugas (Sekjen PBB) ini lebih baik daripada beliau (Ban Ki-moon). Dan, pemerintah kami sangat berbahagia karena beliau sanggup melanjutkan tugas mulia ini," ujar Dubes AS untuk PBB Susan Rice saat memberikan pidato penghormatan kepada orang nomor satu di organisasi dunia tersebut. Rice bahkan menjuluki diplomat veteran itu sebagai "jawara perdamaian dan keamanan".
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menggaribawahi pula komitmen Ban untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia selama periode pertama jabatannya. "Prancis sangat yakin bahwa Sekjen akan terus terus memperjuangkannya lima tahun ke depan. Dan, kami mendukung semua upaya beliau," tandasnya.
Sebagai penerus Kofi Annan (Sekjen pada periode 1997-2006), Ban telah berhasil memimpin sejumlah reformasi besar di PBB. Terutama terkait dengan upaya menjaga perdamaian serta praktik kerja pada lembaga tersebut. Dari sisi diplomasi, Ban juga telah mendorong upaya-upaya perdamaian dalam konflik di Darfur, Sudan. Misalnya, dia membujuk Presiden Omar al-Bashir agar mengizinkan pasukan penjaga perdamaian masuk ke wilayah Sudan.
Selain itu, Ban ikut berkampanye soal pemanasan global. Meskipun begitu, dia bukan tanpa cela. Ban menerima kritik keras dari OIOS selaku lembaga audit internal PBB. Lembaga tersebut menyatakan bahwa sekretariat PBB di bawah kepemimpinan Ban telah "terseret dalam penyimpangan".
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon kembali dilantik untuk periode masa jabatan yang kedua pada
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan