Jacinda Ardern

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jacinda Ardern
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Hotel Kimpton Maa-Lai, Bangkok, Jumat (18/11) pagi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Sistem demokrasi yang baik seharusnya didesain untuk menjamin pembatasan kekuasaan supaya tidak terjadi penumpukan kekuasaan pada satu orang.

Pembatasan masa jabatan juga dimaksudkan sebagai upaya penyegaran secara terus-menerus, untuk menumbuhkan pemimpin baru yang lebih segar untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang lebih bervariasi.

Perpanjangan masa jabatan akan menghambat regenerasi dan munculnya pemimpin baru dengan ide-ide baru.

Perputaran kepemimpinan yang diselenggarakan secara berkala akan memacu munculnya pemimpin yang bertanggung jawab dengan bekerja secara efektif dan efisien.

Tuntutan para kepala desa itu kabarnya sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.

Alasannya supaya pembangunan di desa bisa berkelanjutan dan kondisi desa bisa lebih stabil.

Pemilihan kepala desa yang terlalu sering akan memunculkan polarisasi di kalangan penduduk desa.

Sudah jamak diketahui bahwa pemilihan kepala desa sering menjadi ajang politik uang dan menjadi ajang tarung para bandar judi.

Karisma dan filosofi kepemimpinan Jacinda Ardern telah membuat namanya dikenal di seluruh dunia. Inilah contoh pemimpin yang tahu diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News