Jadi Ajang Reuni Tiga Wali Kota di HUT ke-100 Kota Malang
Sedangkan Suyitno yang pernah memimpin Kota Malang mulai tahun 1998-2003 menekankan pentingnya prioritas anggaran untuk mengentas kemiskinan.
‘’Masalah kemiskinan harus diperhatikan. Pemkot harus mengayomi wong cilik, agar mereka bisa bangkit dengan taraf hidup lebih baik. Tapi, bantuan untuk kalangan bawah ini harus dikawal ketat dan tepat sasaran,’’ urainya.
Disinggung soal kemacetan yang kini menjadi momok kota yang pernah dinakhodainya, wali kota berlatar belakang militer itu berharap, ada solusi efektif untuk mengatasi permasalahan yang belum pernah terjadi di masa pemerintahannya.
‘’Tentu saja kondisi dulu dengan sekarang berbeda. Saya hanya mengusulkan, untuk mengurai kemacetan di kota ini, salah satunya dengan memecah pusat keramaian. Jangan semua ruang publik ditempatkan di pusat kota,’’ sebut wali kota yang sangat gemar bertani dan berkebun ini.
Sementara itu, apel pagi kemarin, juga diisi acara penyerahan penghargaan dan bantuan secara simbolis kepada insan-insan berprestasi. Mulai dari kalangan PNS dan atlet berprestasi, sosok inspiratif, instansi yang mensukseskan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang hingga penyerahan bantuan penataan lingkungan pemukiman berbasis komunitas (PLPBK) untuk lima kelurahan. (tom/jpnn)
MALANG - Upacara Peringatan HUT ke-100 Kota Malang, di Balaikota, Selasa (1/4) kemarin, tak ubahnya ajang reuni mantan orang nomor satu di jajaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis