Jadi Anggota NATO, Finlandia Dijamin Tak Akan Bernasib seperti Ukraina
jpnn.com, BRUSSELS - Finlandia mendapat jaminan keamanan yang kuat setelah resmi menjadi anggota ke-31 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Status itu membuat negara Skandinavia tersebut hampir dipastikan tidak akan bernasib seperti Ukraina yang sudah setahun ini diinvasi oleh Rusia.
“Sulit membayangkan hari yang lebih baik dalam merayakan ulang tahun berdirinya NATO sembari menyambut anggota baru aliansi ini," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Selasa, dalam perjalanannya menuju pertemuan para menteri luar negeri NATO.
Dia merujuk penandatanganan Perjanjian Washington yang menjadi dasar pembentukan NATO pada 4 April 1949.
Pada tanggal yang sama pula tahun ini, Finlandia secara resmi menjadi anggota dan benderanya segera dikibarkan di markas NATO dalam sebuah seremoni.
“Finlandia akan mendapatkan jaminan keamanan yang ketat yang didasarkan kepada prinsip pertahanan bersama seperti tercantum dalam pasal lima Perjanjian Washington", ujar Stoltenberg.
"Aturan 'satu untuk semua, semua untuk satu' kini akan berlaku di Finlandia,” sambung dia.
Pernyataan Stoltenberg itu mengacu kepada Pasal 5 Piagam NATO yang menyebutkan bahwa setiap serangan bersenjata terhadap salah satu negara anggota atau lebih dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota pakta.
Rusia sebaiknya tidak coba-coba menginvasi Finlandia, negara tetangganya yang baru saja resmi menjadi anggota NATO. Konsekuensinya mengerikan
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- BPIP: Muhibah Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Sebagai Diplomasi Pancasila di Panggung Internasional
- Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia