Jadi Caleg PPP, Gusti Ega Mau Buktikan Partai Ka'bah Bukan Parpol Orang Tua
jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi cum produser Gusti Ega Putrawan Yudhoningrat sedang menjajal peruntungannya di politik dengan menjadi calon anggota legislatif atau caleg.
Sosok berdarah ningrat itu memilih menjadi caleg Partai Persatuan Pembangunan atau PPP untuk kursi DPR RI.
Menurut Gusti Ega, keputusannya menjadi caleg PPP bukan semata-mata demi menjadi wakil rakyat, melainkan juga untuk memupus stigma bahwa partai berlambang Ka'bah itu identik dengan orang-orang tua.
“Saya memilih PPP juga mewakili generasi anak muda. Masuknya tokoh anak-anak muda makin menambah etalase politik yang baik. Ini akan menambah dinamika di tubuh partai,” ujar Gusti Ega dalam keterangannya, Jumat (21/7).
Memang sosok muda kondang yang memilih menjadi caleg PPP bukan hanya Gusti Ega. Ada pula beberapa artis, seperti Gilang Dirga, Aditya Herpavi, dan Girindra Kara yang juga bergabung dengan PPP.
Gusti Ega menambahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis data pemilih Pemilu 2024 yang didominasi kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan Generasi Z (kelahiran 1997-2012).
Selain itu, Gusti Ega menilai keputusan Sandiaga Uno bergabung dengan PPP juga menambah antusiasme kalangan muda bergabung dengan partai pimpinan H Mardiono tersebut.
“Pak Sandi muda, mewakili generasi milenial, generasi Z, dan dia adaptif terhadap semua generasi. Kinerjanya sebagai menteri pariwisata dan ekonomi ereatif menjadi bukti bahwa belia sangat mumpuni,” tuturnya.
Anggapan bahwa PPP merupakan partai yang didominasi oleh kalangan generasi tua ditepis oleh sejumlah calon legislatif muda. Salah satunya adalah Gusti Ega
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM