Jadi Calon Ketum, Abdul Hakim El Bawa Slogan HMI Bernurani

Perubahan kedua ini terjadi pada Kongres HMI ke-10 di Palembang pada 10 Oktober 1971, dengan bunyi "Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat dan makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata’ala.”
"Melihat dari beberapa kali terjadi perubahan tujuan HMI dari situ kita melihat bahwa harus ada penyesuaian akan kondisi hari ini dan relevansi mision yang menjadi semangat perjuangan para kader HMI," jelas Hakim.
Dia menegaskan HMI sebagai alat perjuangan kadang hanya dijadikan sebagai materi latihan kader pada forum dan tidak ada kesadaran untuk mengimplementasikannya.
"Sehingga menjadikan HMI melenceng dari rel yang telah dibuat sebagai sebuah acuan berorganisasi," tuturnya.
Hakim menyebutkan harusnya HMI kembali kepada khittah perjuangannya yang membawa kader kepada sebuah harapan kemajuan peradaban dan membawa masyarakat kearah yang lebih baik.
"HMI BERNURANI melihat bahwa ada hal yang perlu diseriusi diakar rumput baik di daerah maupun diperkotaan, masih banyak kaum masyarakat lemah (Mustadh’afin) yang begitu berjarak pada nilai-nilai kesejateraan serta pemerintah tidak melihatnya sebagai sesuatu yang harus direspon dan diseriuskan," pungkas Hakim.(mcr8/jpnn)
Calon Ketua Umum, Abdul Hakim El menyebutkan hal yang lumrah jika muncul dinamika internal setiap dua tahun periode kepengurusan
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Polisi Gelar Perkara, Keluarga Mahasiswa UKI Tidak Tahu, Waduh
- Identitas 10 Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang Hanyut di Sungai
- BADKO HMI Jatim Dorong Keterlibatan DPRD dalam Uji Publik Calon Direksi BUMD
- Mendalami Budaya, Mahasiswa Prodi Fashion Binus University Trip ke Pekalongan
- Gus Sholeh: Indonesia Butuh Generasi untuk Masa Depan yang Gemilang dan Cerah
- Polda Jabar Amankan Mahasiswa PPDS Unpad yang Perkosa Pasien RSHS Bandung