Jadi Capres Lagi, Janji Kikis Politik Dinasti

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menyatakan bahwa keputusannya maju lagi sebagai calon presiden tidak didasari keinginan untuk berkuasa. Ia justru mengaku ingin membangun tradisi baru dengan lebih cepat mendeklarasikan diri sebagai capres berpasangan dengan Hary Tanoesoedibjo.
Wiranto mengakui, sejumlah pihak memang menganggap deklarasinya sebagai capres terlalu dini. Namun, katanya, deklarasi yang terlalu mepet dengan pelaksanaan Pilpres justru akan mempersempit waktu sosialisasi sekaligus membuka celah politik transaksional.
"Undang-undang tidak mengatur tentang jadwal deklarasi capres-cawapres. Tapi kalau terlalu dekat, maka terlalu pendek pengenalannya, di situ rawan politik dagang sapi, misal jual beli kursi menteri," kata Wiranto di sela-sela acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (31/7).
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, dirinya maju lagi sebagai capres juga bukan demi mengejar fasilitas kepresidenan. Wiranto mengaku mau maju lagi karena demi mewujudkan pemerintahan yang bersih.
"Saya tidak mengejar kenikmatan atau fasilitas presiden. Apa yang dipakai presiden, saya pernah pakai bertahun-tahun, mobil, hotel, menu. Hanya saja saya ajudan," ucap pria yang dalam dua kali pilpres ikut sebagai kontestan itu.
Wiranto pun berani menjamin bahwa dirinya tidak akan menerapkan politik dinasti jika kelak terpilih sebagai presiden. Ia mencontohkan ketika pada 1998 mengusulkan nama Roesmanhadi sebagai calon Kapolri ke Presiden BJ Habibie. Kepada Roesmanhadi, kala itu Wiranto wanti-wanti agar adiknya yang juga jadi polisi tidak diberi perlakuan khusus hanya karena punya kakak seorang Panglima TNI.
"Saya ingin pangkat dan karir adik saya di Polri dinilai secara obyektif dan profesional saja. Alkhamdulillah tujuh tahun tidak naik pangkat. Kebablasan malah," kata Wiranto sembari tersenyum.
Karenanya pria kelahiran Yogyakarta, 4 April 1947 itu sengaja memilih pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai tandem. "Beliau pengusaha sukses, lewat persaingan ketat dan saya yakin sudah tidak lagi mengejar harta. Kami ingin bekerja," kata Wiranto mempromosikan sosok Hary. (ara/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menyatakan bahwa keputusannya maju lagi sebagai calon presiden tidak didasari keinginan untuk berkuasa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih