Jadi Desainer Tas, Denada Belajar ke Italia Saat Hamil Muda
Beberapa bulan kemudian, sekolah dengan program short course itu berakhir. Dena lulus dan pulang ke Jakarta saat usia kandungannya memasuki bulan ke-7. Suami memberinya hadiah satu mesin jahit kulit yang langsung digunakan sebagai modal pertama Dena untuk merintis bisnis.
Mengaplikasikan ilmu yang didapat, Dena mendesain dan menjahit tas sendiri. Awalnya membuat tas untuk teman, lalu keluarga. Ternyata respons mereka bagus. Dena merasa ada peluang untuk mencari rezeki dari memproduksi tas.
"Akhirnya sekarang ini, suami kan izinin. Saya sudah ada workshop. Saya punya dua perajin kulit yang membantu. Saya nyari lagi," terangnya.
Produk Kail Bags dibuat berdasar order. Tidak diproduksi masal. Sejauh ini, kata dia, semua order masih bisa tertangani. Namun, untuk kelancaran, Dena ingin mengajak perajin lebih banyak. Apalagi permintaan semakin meningkat. "Bisa dibilang ini mainan baru. Tapi, prioritas pekerjaan saya masih menyanyi kok," katanya. (jan/c7/ayi)
JAKARTA -- Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Ungkapan itu tepat untuk menggambarkan Denada Tambunan, 35. Dari nol, kini Denada berhasil menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Dugaan Penipuan Bisnis Berlian, Reza Artamevia Beri Penjelasan Begini
- Ajak IM Bisnis Berlian & Janjikan Untung Rp 21,3 Miliar, Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi
- Baim Wong Umumkan Proyek Film Selanjutnya
- Kembali Jalani Pengobatan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Bismillah Kuat
- Ajaib, Gempi Akhirnya Punya Lagu Sendiri
- Tengku Dewi Tetap Ingin Bercerai, Begini Respons Andrew Andika