Jadi gak Sekolah Lima Hari? Begini Jawaban Muhadjir Effendy
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy langsung dipanggil Presiden Joko Widodo menyusul reaksi masyarakat yang menolak kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kebijakan tersebut dikaji kembali.
"Iya (dipanggil presiden). Ya harus dong (beri klarifikasi), kan saya pembantu (menteri, red)," ujar Muhadjir di kompleks Istana Negara, Rabu (14/6).
Disinggung soal permintaan Wapres JK, agar kebijakan itu dikaji kembali, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku akan membenahi kebijakannya.
"Pasti akan kami benahi. Toh ini kan juknis juga belum disusun. Tadi saya sudah (perintahkan) staf-staf dari kemendikbud dengan kemenag juga sudah berkoordinasi untuk mengatur petunjuk teknisnya," tutur Muhadjir.
Namun pihaknya belum bisa menjelaskan soal bentuk kerja sama sekolah dengan madrasah untuk menyelenggarakan pendidikan. Alasannya, waktu ajaran baru masih jauh.
Lantas apa arahan Presiden Jokowi? Apakah bisa dipastikan kebijakan sekolah lima hari akan dilanjutkan atau tidak?
"Ya ada lah (arahan). (Kelanjutannya) kita lihat nanti," pungkas dia. (fat/jpnn)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy langsung dipanggil Presiden Joko Widodo menyusul reaksi masyarakat yang menolak kebijakan sekolah
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi