Jadi, Kalau Punya Kesalahan tak Boleh Mengritik?
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kritikan pedas yang diarahkan kepada rezim berkuasa itu merupakan hal biasa.
Karena itu, kata dia, pemerintah harus legawa dengan kritikan termasuk yang disampaikan oleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais.
"Menurut saya sudahlah tenang-tenang saja. Setiap rezim pemerintahan dikritik pedas, biasa saja. Kalau lihat rekam jejak, Pak Amien kan dari dulu zaman Pak Harto (Presiden RI Kedua Soeharto) begitu," ungkap Muzani di gedung DPR, Senaya, Jakarta, Selasa (20/3).
Menurut Muzani, yang paling penting adalah substansi dari kritik yang disampaikan. Yakni apakah kritik yang disampaikan oleh seseorang, lembaga, termasuk Amien Rais itu benar atau tidak. "Cara kritik itu soal style, soal gaya," tegas anggota Komisi I DPR ini.
Menurut Muzani, ada orang yang menyampaikan kritik dengan bahasa halus, bahkan ada pula yang tidak menggunakan kata-kata.
Ada yang mengkritik dengan bahasa setengah kasar. Ada juga yang mengkritik menggunakan dengan bahasa kasar.
"Apakah kritikan itu bergantung pada style yang bersangkutan, menurut saya yang harus diperhatikan adalah substansi kritik," katanya.
Dia menambahkan kalau kritikan itu betul tentu harus diterima untuk sebuah perbaikan. Kalau kritik itu salah biarkan saja nanti rakyat yang menilai.
Ahmad Muzani berharap pemerintahan Jokowi legawa atas kritikan tajam yang dilontarkan Amien Rais.
- Debat Pamungkas Pilgub Jakarta, Ahmad Muzani Puas Penampilan RK: Membanggakan
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Ahmad Muzani Bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Ini yang Dibahas
- Luhut Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- Ketua MPR RI Gaungkan Dukungan untuk Palestina saat Pelantikan Presiden