Jadi Kandidat Ketua Muhammadiyah, Busyro Muqoddas: Jangan Pilih Saya

jpnn.com - MAKASSAR - Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang digeber di Makassar sudah mendekati puncaknya. Kamis (6/8) malam ini, siapa sosok yang akan menggantikan Din Syamsuddin sebagai Ketua PP Muhammadiyah akan ketahuan.
Setelah melewati proses dalam berbagai sidang pleno, peserta muktamar telah memiliki 13 nama calon ketua periode 2015-2020. Nah, di antara nama-nama tersebut terdapat mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas.
Busyro dilantik pada 20 Desember 2010 sebagai ketua KPK menggantikan Antasari Azhar. Sebelumnya, Busyro merupakan ketua merangkap anggota Komisi Yudisial RI periode 2005-2010. Pada pemilihan pimpinan KPK tanggal 2 Desember 2011 ia turun pangkat menjadi waki ketua KPK.
Terkait namanya masuk dalam bursa kandidat Ketua PP Muhammadiyah, Busyro enggan berspekulasi. "Ini (pemilihan 13 calon) harus diapresiasi, semua berjalan dengan demokratis. Namun soal nama saya, saya berpikir sebaliknya," sebut Busyro seperti dikutip dari situs Muhammadiyah, Kamis (6/8).
Menurut Busyro, berada di pimpinan pusat sangatlah berat dengan tanggung jawab kepada warga Muhammadiyah dan di akhirat. "Saya berharap para peserta tidak memilih saya, karena masih banyak calon-calon yang lebih baik, yang dapat menghidupkan Muhammadiyah di tingkat ranting hingga pusat," tandas Busyro, sosok yang sudah dikenal lama di kalangan warga Muhammadiyah sebagai anggota persyarikatan sejak tahun 1972. (adk/jpnn)
MAKASSAR - Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang digeber di Makassar sudah mendekati puncaknya. Kamis (6/8) malam ini, siapa sosok yang akan menggantikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?