Jadi Keynote Speaker Webinar LAPAN, Rektor Unhan Bicara soal Roket untuk Pertahanan
“Pemantauan yang dilakukan tidak hanya untuk keperluan militer namun dalam berbagai aspek kehidupan seperti iklim, pemantauan SDA,” ulasnya.
Selain itu, ada dua isu strategis yang membuat Indonesia harus menguasai teknologi roket. Pertama ialah kebutuhan penguasaan penguasaan teknologi frontier secara nasional.
Yang kedua ialah isu Laut China Selatan dan perbatasan kawasan Asia Tenggara. “Termasuk Singapura, Malaysia, Australia,” paparnya.
Alumnus Akademi TNI AL 1988 itu lantas mencontohkan sejumlah negara yang belakangan getol mengembangkan roket. Di antaranya ialah Tiongkok, Iran dan India.
Tiongkok, kata Amarulla, sudah mampu membuat roket untuk mengirim satelit ke luar angkasa.
“Bisa dibayangkan bila kita bisa mengembangkan roket yang bisa membawa satelit, itu sudah merupakan salah satu prestasi,” katanya.
“Negara-negara yang menguasai teknologi roket pertahanan kini disegani,” tegasnya.
Pada kesempatan sama Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan, Presiden Pertama RI Bung Karno pernah menyatakan bahwa Indonesia harus menguasai dua ranah teknologi, yakni nuklir dan antariksa.
Rektor Unhan Laksdya Amarulla Octavian menyatakan bahwa kemampuan Indonesia dalam mengembangkan roket akan menjadi daya tangkal bagi ancaman terhadap negara.
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Unhan Gandeng ICE untuk Sukseskan Ajang IMEDIC 2024
- Rektor Unhan Ceritakan Manfaat Layanan ASABRI
- Bamsoet Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur yang Bisa Diajak Berkawan
- Mengenal Marsda TNI Ferdik Sukma Wahyudin, Sosok yang Bisa Menginspirasi Generasi Muda
- Unhan Bahas Isu Papua hingga Pengungsi Rohingya dalam FGD Kerentanan Indo-Pasifik