Jadi Komisaris Independen di BUMN, Aditya Mundur dari Jabatan Wali Kota Banjarbaru

jpnn.com - BANJARBARU - Aditya Mufti Arifin mengundurkan diri dari jabatan wali kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dia memutuskan mundur meskipun masa jabatan sebagai kepala daerah belum berakhir, seusai menjadi petinggi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami menyampaikan pengunduran diri sebagai wali kota karena sudah menerima surat sebagai komisaris independen di BUMN. Terima kasih atas kerja sama semuanya," katanya.
Aditya menyampaikan pengunduran diri saat Rapat Paripurna DPRD Kota Banjarbaru yang dihadiri seluruh anggota dewan, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Kamis (6/3). Pengumuman itu cukup mengejutkan peserta rapat di Graha DPRD Banjarbaru.
Aditya menyampaikan pernyataan pengunduran diri sebagai pucuk pimpinan Pemkot Banjarbaru seusai memberikan sambutan pada rapat paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap dua rancangan peraturan daerah (raperda).
Seusai menyampaikan pengumuman itu, Aditya menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua DPRD Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra yang didampingi Wakil Ketua I Neny H dan Wakil Ketua II Windi Novianto.
Selanjutnya, Aditya meninggalkan Gedung DPRD dari pintu belakang sehingga belum diperoleh informasi lebih lanjut mengenai pengunduran diri sebagai wali kota yang seharusnya berakhir pada Februari 2026.
Sebelumnya, tersiar informasi Aditya mengundurkan diri sebagai wali kota Banjarbaru karena dilirik menduduki salah satu jabatan strategis BUMN.
Aditya Mufti Arifin mengundurkan diri dari jabatan wali kota Banjarbaru, karena dipercaya menjadi komisaris independen di BUMN.
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo
- Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran, Arief Poyuono: Masih dalam Koridor Konstitusi
- Indonesia Re Terus Bukukan Pertumbuhan Premi dan Laba
- Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia Rayakan HUT ke-62
- 1.440 UMKM di Sultra Terima KUR Rp182,4 M dari Bank Mandiri
- Di Webinar NARBO, Perum Jasa Tirta II Tegaskan Peran Strategis di Tingkat Asia