Jadi Korban Aksi Sok Kuasa China, Filipina Didukung Negara Adidaya
jpnn.com, MANILA - Amerika Serikat mendukung Filipina dalam mendesak agar China mengakhiri tindakan provokatifnya dan menghormati hukum internasional di Laut China Selatan (LCS).
Pernyataan sikap tersebut disampaikan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (17/6).
Filipina pekan lalu mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil (321 km) Manila.
Filipina menuduh China melakukan "penangkapan ikan secara ilegal" sementara kapal badan penjaga pantai China membayangi kapal Filipina yang sedang mengangkut pasokan.
Tuduhan itu menambah lebih dari 300 pengaduan yang diajukan terhadap kegiatan Beijing di Laut China Selatan.
Amerika Serikat ikut prihatin dengan Filipina, kata Deplu AS.
"Tindakan-tindakan ini adalah bagian dari kecenderungan provokasi yang lebih luas China terhadap para pengeklaim Laut China Selatan dan negara-negara lain yang beroperasi secara sah di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan. (ant/dil/jpnn)
Filipina pekan lalu mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di perairan Laut China Selatan (LCS)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Alasan Bojan Hodak Tidak Beri Izin Kevin Mendoza Bela Filipina di Piala AFF 2024
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- Albert Capellas Tegaskan Filipina Layak ke Semifinal ASEAN Cup 2024
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama