Jadi Korban Salah Tangkap, Eko Luka Parah, Pembuluh Darah di Kepalanya Pecah
jpnn.com - JAKARTA - Eko Prasetyo (22), warga Gang Banten 8 RT 04/05, Jatinegara, Jakarta Timur, yang diduga merupakan korban salah tangkap disertai kekerasan oleh oknum Satpol PP DKI masih dalam kondisi kritis.
Kerabat korban bernama Yani menceritakan peristiwa mengenaskan yang menimpa saudaranya. Ia menjelaskan, kejadian itu berawal ketika Eko ingin menjemput adiknya yang sekolah di dekat lokasi bentrokan antara warga dengan aparat keamanan terkait penggusuran rumah warga Kampung Pulo.
Pada saat itu, korban sempat menolong pedagang yang menjadi korban kericuhan tersebut. "Tiba-tiba Satpol PP langsung menangkap dan memukulinya membabi buta," kata Yani kepada wartawan, Jumat (21/8).
Setelah babak belur dihajar aparat, Eko tidak dilarikan ke rumah sakit. Ia justru dibawa ke Polres Jakarta Timur untuk diperiksa terkait aksi bentrokan.
Eko baru dibawa ke RS Saint Carolus, Kamis (20/8) sore untuk mendapatkan perawatan medis. Dari hasil pemeriksaan, Eko menderita luka parah di kepala, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Tidak hanya itu pembuluh darah di kepalanya pecah. Ia pun harus menjalani operasi di bagian kepala.
Yani menjelaskan, Eko saat ini berada di ICU. Ia berharap ada perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI atas aksi anarkis yang dilakukan oknum Satpol PP DKI dan ada biaya pengobatan bagi Eko.
"Dia (Eko) belum bisa ditemui untuk sementara oleh siapapun," tandas Yani. (gil/jpnn)
JAKARTA - Eko Prasetyo (22), warga Gang Banten 8 RT 04/05, Jatinegara, Jakarta Timur, yang diduga merupakan korban salah tangkap disertai kekerasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS