Jadi Lawyer Jokowi, Yusril Buka Alasan Ogah ke Prabowo-Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berbicara blak-blakan soal keputusannya memilih menjadi lawyer bagi Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin ketimbang duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno. Bagi Yusril, salah satu hal penting dalam keputusannya adalah nasib PBB.
Yusril mengaku pernah berdiskusi dengan Sandiaga. Dalam diskusi itu Sandi meminta Yusril mendeklarasikan dukungan PBB untuk Prabowo.
"Pak Sandi mengajak saya sebagai ketua umum partai karena PBB mendukung Prabowo - Sandi. Di situ kami diskusi panjang,” kata Yusril di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Dalam diskusi itu Yusril menanyakan tentang cara agar PBB juga memperoleh limpahan suara jika mendukung Prabowo - Sandi. “Saya bilang bagaimana nasib parpol di pileg dipikirkan, agar bisa saling support," ucap Yusril.
Mantan menteri hukum dan perundang-undangan itu juga menanyakan nasib partai-partai pengusung Prabowo - Sandi selain Gerindra. Namun, Yusril menambahkan, Sandi tak bisa memberikan jawaban pasti.
"Misalkan saya Anda minta jadi timses kampanye Prabowo-Sandi, tapi di lapangan digergaji Gerindra, kan saya bisa dipermalukan sebagai ketua partai. Pak Sandi bilang ya nanti akan bicarakan dengan Prabowo tapi sampai hari ini tidak dijawab," tegas dia.
Lebih lanjut Yusril mengatakan, dirinya dan PBB menghormati hasil Ijtimak Ulama II yang mendukung duet Prabowo - Sandi. Yusril bahkan pernah mengutus dua elite PBB, MS Kaban dan Afriansyah Ferry Noor menemui Habib Rizieq Shihab di Mekah.
Yusril menitipkan pertanyaan ke Kaban dan Ferry untuk disampaikan ke Habib Rizieq. Pertanyannya adalah komitmen Prabowo - Sandi untuk membawa partai-partai pendukung duet politikus Gerindra itu berjaya di Pileg 2019.
Yusril Ihza Mahendra berbicara blak-blakan soal keputusannya untuk tak mendukung duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di Pilpres 2019.
- Sejumlah Menterinya Prabowo Ini Disorot Warganet, Ada yang Bikin Blunder, duh
- Agus Andrianto Minta Arahan Yusril dalam Memimpin Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
- Yusril Sebut Kasus 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat
- Dilantik Jadi Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Kemasyarakatan, Yusril Fokus dengan Hal Ini
- Bareskrim Diminta Tinjau Ulang Penetapan Tersangka Direksi PT KSM oleh Polda Metro
- Yusril Minta Perlindungan Hukum Pada Presiden Terkait Kasus Lahan di Musi Banyuasin