Jadi Pegawai Negeri karena Menuruti Orang Tua

Jadi Pegawai Negeri karena Menuruti Orang Tua
Muhammad Ridwan. Foto: Sugeng Deas/Jawa Pos

Malah, dalam sejumlah event budaya yang diselenggarakan pemkab, Ridwan kerap harus menjadi sponsor. Di situ dia diberi kesempatan beriklan pada sebuah event. Kompensasinya, dia didapuk untuk mengurusi make-up, fashion show, hingga koreografinya.

Makin lama, Ridwan makin kebanjiran order. Tak hanya di Sidoarjo, sejumlah order dari luar pulau juga kerap diterima. Kini dia mempekerjakan enam pegawai untuk salon serta 15 orang untuk wedding organizer.

Di sela-sela kesibukan yang makin intens itulah, sebuah pemikiran tebersit di kepala Ridwan. Sebelum 2009, Sidoarjo terbilang sepi dari kegiatan fashion. Tak hanya itu, geliat dunia modeling di kabupaten ini juga terbilang stagnan.

Kemudian bersama sejumlah komunitas serta pelaku usaha desain yang tergabung dalam Delta Entertainment, mereka merancang sejumlah event tahunan. Pada tahun itu pula, mereka lantas mengadakan Festival Jenggolo, yang kini telah menjadi event tahunan di kabupaten ini.

Bersama para perancang lokal pula, mereka kerap mengadakan seminar maupun pelatihan desain bagi siswa-siswi yang tertarik di bidang itu. ”Yang rutin kami adakan adalah seminar di sejumlah SMK. Kami memang bekerja sama dengan sejumlah sekolah untuk kegiatan ini,” jelasnya.

Ya, dengan talenta tersebut, Ridwan membuktikan bahwa dirinya bisa membuat kota tempat tinggalnya makin hidup dan kian menggeliat. (Aris Imam/c7/dos)

 


TIGA baju pengantin yang baru saja selesai digarap berjajar rapi di ruang tengah sebuah salon di kawasan Jl Agus Salim, Sidoarjo. Dengan telaten,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News