Jadi Pemimpin Harus Berani Mengambil Risiko
jpnn.com, BANDUNG - Negara maju memiliki ciri-ciri diisi oleh orang-orang yang memiliki need of achievement, kebutuhan akan prestasi yang sangat kuat.
Bukan need of affiliation, berdasar kolusi dan nepotisme. Mereka yang ada di negara maju memiliki standar keunggulan dalam bekerja, menyukai tantangan, mengambil tanggung jawab pribadi, disiplin dan berani ambil risiko.
Itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat berbagi ilmu seni kepemimpinan di hadapan 278 Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Bandung.
Moeldoko menguraikan ada lima hal mengapa seseorang mau mengikuti orang lain. Pertama karena otoritas/ kekuasaan. Dasarnya perintah.
“Misalnya, seorang Jenderal pada level kepangkatan di bawah,” contohnya.
Hal kedua seseorang mau mengikuti orang lain karena rasa takut. Biasanya ini oleh mafia. Yang ketiga karena ada kharisma, misalnya dimiliki oleh para pemimpin agama.
Hal keempat seseorang mau mengikuti orang lain, karena memiliki hal atau aspirasi yang sama. Ini terjadi pada partai politik.
Namun, hal kelima mengapa seseorang mau ikut atau dipimpin orang lain, adalah karena kagum dan percaya kepada sang pemimpin.
Seorang pemimpin harus memberikan kebajikan kepada bawahan dan memegang tanggung jawabnya.
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Kemenko PMK Gelar Gathering Generasi Digital Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kaltim
- Moeldoko: Kami Tidak Mendukung Mobil Hybrid dapat Subsidi, ya
- Tegas! Moeldoko Dukung Pemerintah Tidak Memberi Insentif Mobil Hybrid
- Simposium Internasional XVI PPI Dunia di Budapest Resmi Dibuka, Bahas Sejumlah Hal Penting
- Pesan Moeldoko untuk Percepatan Kebijakan Satu Peta