Jadi Penerus Perusahaan Ayah, Banyak Belajar Dari Karyawan
Akan tetapi, meskipun begitu ia tetap berkomitmen dan bertanggung jawab menjalan tugasnya. Ia berpendapat kerja di manapun memiliki tantangan yang sama yakni harus bisa berkembang. Maka dari itu ia tetap menikmati pekerjaan yang dijalaninya saat ini.
Selain bercerita tentang dirinya dalam perusahaan itu, ia juga bercerita awal perusahaan Ayahnya itu berdiri. Ya, Davidson Koamesah merupakan ayah yang sangat dibanggakan oleh Shelly.
Davidson merupakan seseorang yang memulai bisnis dari nol sejak 1986. Dulunya ia sempat bekerja dengan orang lain di sebuah perusahaan otomotif.
Dari situlah ia banyak belajar mengenai ilmu otomotif. Hingga akhirnya pada 1990, ia tertarik untuk membuka sendiri sebuah perusahaan kecil (CV) dengan menyewa tempat. Orang tuanya itu dulu berpikir, kalau bekerja dengan orang lain, kapan mau majunya.
Sedangkan jiwa bisnis sang ayah cukup mampu sebagai bekal untuk memulai usaha sendiri.
“Sewaktu ayah buka usaha sendiri, beliau juga masih bekerja di perusahaan otomotif. Ia mengerjakan usahanya sendiri sore hari setelah pulang kerja,” katanya bercerita.
Setelah beberapa tahun memiliki perusahaan kecil dengan memperkerjakan tiga orang karyawan, perusahaan Ayahnya mengalami perkembangan. Hingga akhirnya, sang ayah meninggalkan perusahaan otomotif tempat ia bekerja.
Dengan perkembangan bisnis yang cukup pesat, pada 1994 didirikanlah PT. Multikarya Sinardiamika. Awalnya, perusahaan ini hanya memproduksi bumper mobil saja.
Shelly L. Koamesah, 31, merupakan salah satu nasabah BCA Prioritas. Meski masih muda, dia menjabat sebagai Finance Division Head PT. Multikarya Sinardiamika.
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi